11/16/2009

Kurban dan Visi Kehidupan Manusia Di Dunia

M. Miftah WahyudiGema takbir, tahmid dan tahlil, tanda kebesaran Hari Raya Idul Adha belum lama berselang. Sayup-sayup masih tersirat di hati seorang muslim, betapa getaran takbir kebesaran tuhan berulangkali disebut; Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar Walillahihamd. Namun, menjadi sebuah tanda tanya, seberapa besarkah kebesaran Hari Raya Idul Adha, sehingga kehadirannya tak lagi memperdulikan status manapun, semua orang muslim baik kaya maupun si miskin, ulama maupun yang culas, priyayi maupun abdi, semua menikmati kebesaran Hari Raya Idul Adha, paling tidak merasakan kebesaran itu dengan seiris daging kurban? Allahu Akbar Walillahihamd. Hari Raya Kurban adalah ritual tahunan yang dihasilkan dari perjalanan keimanan nabi Ibrohim. Beliau rela mengorbankan anaknya, nabi Ismail, untuk...

Sebuah Nilai Dalam Kurban Nabi Ibrahim As

M. Ata Syifa’ Nugraha )*Ibrahim As, istrinya Siti Hajar dan putranya Ismail As adalah tiga profil manusia besar dalam ibadah kurban. Sebuah perintah yang amat berat, dibebankan Allah Swt kepada mereka. Tidak pernah terjadi pada nabi-nabi lainnya. Tidak pernah terjadi pada umat lainnya. Perintah itu adalah menyembelih Ismail As, putranya sendiri, darah dagingnya sendiri.Ada keraguan di dalam hati Nabi Ibrahim As, benarkah perintah itu? Dan, kebeningan hatinya, kejernihan hatinya, menuntun ia pada pembenaran perintah. Ya, itu adalah perintah Allah Swt.Dengan kesabaran, dengan ketulusan dan kepasrahan Ibrahim As tunduk dan patuh atas perintah. Ibrahim As tunduk dan patuh pada ujian. Maka disembelihlah darah dagingnya.Allah Swt mengakui ketaatan Ibrahim As. Allah Swt mengakui kesabaran, ketulusan...

Pages 381234 »
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger