11/22/2010

DASAR DASAR KOMUNIKASI SOSIAL


A. Pengertian Komunikasi

Komunikasi merupakan sarana dan juga proses untuk berbagi informasi dan pengetahuan. Komunikasi terjadi bila ada dua pihak yang memiliki kepentingan bersama untuk saling berbagi informasi dan pengetahuan. Apa saja yang ingin dikomunikasikan dapat berbentuk verbal dan nonverbal. Yang verbal dapat disampaikan secara lisan ataupun tertulis, sedangkan yang nonverbal dapat dilakukan dengan isyarat, tingkah lagu, gerak-gerik badan (kinestetik). Kecuali itu proksemiks, aspek statis dan fungsi dari Komunikasi Non Verbal menjadi perhatian khusus seorang Pekerja Sosial. Pesan yang dikomunikasikan Pekerja Sosial dan makna sebenarnya akan diterima secara utuh oleh klien apabila kesan verbal dan nonverbal diintegrasikan oleh pihak-pihak yang berkomunikasi. Komunikasi tidak dibatasi oleh waktu, dan jarak asal disampaikan dalam "bahasa" yang dipahami kedua belah pihak.
Komunikasi dalam praktek pekerjaan sosial merupakan upaya yang sangat bermanfaat untuk memahami proses pertolongan kepada kelayan yang dilaksanakan oleh profesi pekerjaan sosial dengan asumsi bahwa komunikasi akan membantu pekerja sosial dalam memperbaiki, menyembuhkan atau memecahkan masalah maupun dalam proses pelayanan pekerja sosial kepada kelayannya.Oleh karena itu pengertian komunikasi dalam proses pertolongan pekerjaan sosial (Achlis: 1992) adalah “saling pertukaran unsur-unsur perilaku atau cara–cara hidup melalui peraturan-peraturan atau norma-norma yang berlaku. Atau proses saling mempengaruhi perilaku sesuai dengan norma-norma yang berlaku”. Komunikasi dalam praktek pekerjaan sosial diartikan sebagai transmisi informasi melalui (1). Pengiriman atau penyampaian pesan; (2). Konduksi; (3). Penerimaan; (4). Pesan.
Dari definisi tersebut ada 3 aspek yang perlu diperhatikan dalam komunikasi, yaitu:
a. Proses: komunikasi merupakan aliran informasi melalui serangkaian kegiatan (tahap-tahap atau langkah-langkah) yang harus dilalui dalam penyampaian informasi.
b. Manusia dan bukan manusia: peralatan elektronik dapat mengirim atau menerima suatu informasi dalam suatu sistem komunikasi.
c. Informasi: sesuatu yang mempunyai arti atau kegunaan.
Komunikasi merupakan alat utama bagi relasi antar pribadi, cara-cara untuk mengumpulkan informasi dan alat yang potensial yang digunakan untuk mempengaruhi relasi antar anggota sistem sosial. Komunikasi disini bukan hanya menyatakan informasi saja, tetapi juga mempengaruhi perilaku seseorang dalam kehidupan bermasyarakat. Jadi dalam komunikasi terdapat dua aspek, yaitu: aspek report (menyatakan informasi) dan aspek command (mempengaruhi perilaku).
Sistem mengacu pada bagian-bagian yang saling berhubungan dan yang masing-masing saling berfungsi. Begitu pula komunikasi dalam praktek pertolongan pekerjaan sosial merupakan suatu sistem jaringan kerja antara orang – orang yang ditolong (sistem kelayan), pekerja sosial dan para spesialis pertolongan lainnya (sistem pelaksana perubahan), orang-orang yang menjadi sasaran perubahan (sistem sasaran) dan orang-orang yang bersedia mendukung kegiatan pertolongan (sistem kegiatan).

B. Komponen Komunikasi
1. Komunikator/Pengirim Pesan
Pihak komunikator harus berusaha untuk mengemukakan hal yang terkandung dalam pikirannya secara jelas kepada pihak yang menerima berita, sehingga mudah dan cepat dimengerti. Dalam menyampaikan berita, komunikan harus memperhatikan dengan siapa atau kepada siapa berita itu disampaikan. Penyampaian berita harus disesuaikan dengan tingkat pengetahuan dan latar belakang pihak yang menerima berita. Antara pengirim berita dan penerima berita harus mempunyai pengalaman yang sama.
2. Bentuk Pesan
Pesan dapat disampaikan dalam berbagai bentuk, misal: bentuk perintah, saran, gambar, kode dan lain sebagainya. Isi pesan harus jelas sehingga apa yang dimaksud oleh pengirim berita dapat diterima oleh pihak penerima pesan.
3. Penerima Pesan
Pihak komunikan harus mengadakan tanggapan (respon) terhadap pesan yang diterima. Penerima berita harus menafsirkan berita yang diterima seperti yang dimaksud oleh pengirim pesan.
4. Prosedur Pengiriman Pesan
Prosedur pengiriman pesan menyangkut sarana yang dipakai dalam mengirim pesan. Sedangkan sarana yang diperlukan dalam proses komunikasi tergantung sifat pesan yang akan disampaikan.
C. Proses dan Lambang Komunikasi
1. Proses Komunikasi
Redfield (1958: 3), mengatakan komunikasi ada 5 unsur, yaitu:
a) Communicator (komunikator), yaitu pihak yang menyampaikan berita (pengirim berita).
b) Messages (pesan, berita yang disampaikan)
c) Transmisi (pengirim berita)
d) Communicatee (Penerima berita atau komunikan
e) Respon (reaksi, tanggapan dari pihak komunikan)



Dalam gambar 1 diperlihatkan serangkaian model proses komunikasi melalui tahap-tahapan sebagai berikut;
Tahap 1: Dimulai dengan penetapan gagasan atau ide-ide yang dilakukan oleh pihak pengirim pesan (communicator, sender)
Tahap 2: Pengiriman informasi, gagasan yang merupakan messages yang telah disusun dalam bentuk simbol, sandi, kode dengan melalui saluran media komunikasi baik secara lisan maupun tulisan dan formal maupun informa serta vertikal maupun horizontal.
Tahap 3. Penerimaan pesan oleh pihak penerima pesan (komunikan). Pihak komunikan kemudian mengadakan interpretasi terhadap pesan yang diterima, yang dilanjutkan dengan suatu tindakan. Tindakan yang dilakukan oleh pihak komunikan merupakan respon yang sekaligus merupakan umpan balik dari komunikan kepada komunikator
2. Lambang Komunikasi
Lambang terdiri dari bermacam-macam tergantung bentuk komunikasi, yaitu:
1). Lambang suara dan warna
Arti dari ucapan, kata atau kalimat dapat diperjelas dengan tinggi rendahnya suara, perubahan nada suara dan keras tidaknya suara. Misal : seseorang sedang marah nada suaranya keras dan tinggi dan seseorang yang sedang sedih nada suaranya pelan dan rendah.
2). Lambang gambar
Lambang gambar dapat dalam bentuk bahasa tertulis yang terdapat gambar di dalammnya. Misal: dilarang merokok dilambangkan dengan gambar rokok dengan tanda silang. Rumah makan dilambangkan dengan gambar garpu dan sendok.
D. Media Komunikasi
1. Non Verbal
Komunikasi non verbal atau komunikasi tanpa penggunaan kata – kata merupakan cara penyampaian informasi yang amat dasar dan sederhana yang digunakan orang. Media ini digunakan orang apabila sukar mengungkapkan dalam bentuk kata-kata untuk pesan yang ingin disampaikan dan lebih mengandung aspek afektif daripada kognitif. Misal: bayi menangis tanpa kata-kata hanya menggunakan tangan dan kaki untuk menyampaikan rasa haus, lapar dll.
Berikut ini terdapat beberapa contoh mengenai media non verbal, yaitu:
a) Nada Suara atau Intonasi
b) Ekspresi Wajah
c) Berdiam Diri
d) Gerakan Tubuh
e) Penampilan Fisik
f) Sentuhan Fisik
2. Verbal
Komunikasi verbal lebih mudah, bisa langsung, proses yang memuaskan karena tanpa kesulitan dapat mengatakan apa yang dimaksudkan dan menyatakan maksud dari apa yang dikatakan. Namun terkadang tidak mudah. Menyatakan maksud melalui kata-kata sering rumit. Misal: perbedaan dialek dalam satu bahasa, perbedaan dalam makna, perbedaan kata-kata tertentu, kurang pengetahuan dll dapat menimbulkan kesukaran dalam komunikasi dengan kata-kata.

4 comments:

SIMA PROJECT said...

Hambatannya kok nggak ada...

SIMA PROJECT said...

Hambatannya kok nggak ada...

SIMA PROJECT said...

Nggak ada

SIMA PROJECT said...

Hhhh

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger