11/22/2010

PEMETAAN SOSIAL


A. Pengertian Pemetaan
Pemetaan sosial adalah proses, cara, pembuatan, membuat peta yang berkenaan dengan masyarakat. Secara umum tujuan pemetaan sosial adalah : Diperolehnya program prioritas dan alokasi sumber dalam penguatan kelompok sosial masyarakat dari pengaruh budaya-budaya luar secara efisien, efektif dan berkelanjutan .
B. Tujuan Pemetaan
Secara khusus pemetaan sosial bertujuan agar :
1. Tersusunnya indikator bobot masalah dan jangkauan fasilitas pelayanan sosial dalam kegiatan penguatan.
2. Diperolehnya peta digitasi sebagai dasar pengembangan informasi untuk penguatan kelompok-kelompok sosial.
3. Diperolehnya peta-peta fematik dengan sistem informasi geografis (GIS), sehingga diketahui berbagai pengaruh budaya-budaya luar.
4. Tersusunnya prioritas rencana program. penguatan berdasarkan jenis masalah dan satuan wilayah komunitas yang ada pengaruhnya dari budaya-budaya luar.
5. Dapat ditentukan alokasi program prioritas untuk kegiatan penguatan.
C. Manfaat Pemetaan
Dalam pada itu pemetaan sosial mempunyai manfaat praktis antara lain;
1. Pemetaan masalah sosial dan potensi/sumber sosial yang merupakan bagian dari analisis situasi dan analisis kebutuhan untuk kegiatan penguatan.
2. Gambaran dasar survei disajikan dalam bentuk struktur ruang/daerah lebih komukatif.
3. Pemantauan tentang perubahan tata ruang kondisi daerah suatu komunitas
4. Analisis prioritas masalah dan lokasi untuk perencanaan kegiatan penguatan.
D. Perspektif dasar Pemetaan Sosial berkaitan dengan :
1. Komponen masyarakat: (individu, keluarga, komunitas, masyarakat sipil, institusi negara)
2. Dimensi-dimensi masyarakat (struktur sosial, relasi sosial, proses sosial, nilai sosial), yaitu dimensi struktur sosial, relasi sosial. Proses kehidupan sosial, dan nilai-nilai sosial didaerah / daerah perbatasan dengan komunitas yang lain yang banyak pengaruhnya dari budaya-budaya luar.

E. Indikator yang digunakan dalam pemetaan sosial, yaitu :
1. Untuk memperoleh informasi tentang kemajuan sosial sangat tergantung pada ketersediaan indikator-indikator sosial.
2. Definisi indikator sosial: definisi operasional atau bagian dari definisi operasional dari suatu konsep utama yang memberikan gambaran sistem informasi tentang suatu sistem sosial.
F. Asumsi pemetaan sosial :
1. Ada hubungan antar kondisi spasial (tata ruang) dengan fungsi-fungsi yang berlaku pada masyarakat.
2. Kondisi sosial merupakan informasi atau fakta sosial yang dapat menggambarkan pola-pola, keteraturan, perubahan, dinamika sosial
3. Pemetaan Sosial merupakan cara untuk mengkaji “Social Inquary”
G. Metodologi Pemetaan Sosial (Social Inquary) :
1. Naturalistic inquary (kualitatif)
2. Positivictic (kuantitatif)
3. Kombinasi kualitatif dan kuantitatif
H. Langkah Strategis :
1. Membuat batasan wilayah, klasifikasi atau stratifikasi untuk memahami keseluruhan situasi dan posisi relatif dalam konteks yang lebih luas.
2. Membuat profil dari setiap wilayah dan kelompok sosial masyarakat dari pengaruh budaya-budaya luar untuk menjelaskan karakteristik dari populasi dan identifikasi faktor sosial ekonomi yang dapat memepengaruhi perkembangan fungsi sosial masyarakat.
3. Identifikasi masalah, potensi dan indikator dasar yg memberikan gambaran tentang bobot masalah dan strategi alokasi sumber pada setiap wilayah/ kelompok.
I. Langkah Operasional:
1. Penyusunan desain dan instrumen untuk kegiatan penguatan
2. Pengumpulan data base masalah sosial dan sumber/potensi kesejahteraan sosial
3. Penyusunan indikator bobot masalah dan jangkauan fasilitas untuk kegiatan penguatan dan pelayanan sosial.
4. Digitasi peta dasar
5. Analisis prioritas berdasarkan jenis masalah dan satuan wilayah kehidupan para anggota kelompok sosial masyarakat Penentuan alokasi program prioritas dari kegiatan penguatan.
6. Deseminasi hasil
7. Penyusunan manual dan instrumen untuk replikasi pemetaan oleh pihak pemangku kepentingan di daerah-daerah.


J. Kriteria Pengembangan Indikator Kesejahteraan Sosial:
1. Tidak mengasumsikan hanya satu pola pembangunan atau berlaku universal untuk semua wilayah pembangunan
2. Mengukur hasil disamping dapat digunakan pula untuk mengetahui masukan dan proses
3. Menggambarkan tingkatan, rates pola dan sebaran yang mudah dipahami
4. Dapat digunakan untuk menentukan skala prioritas masalah dan skala prioritas lokasi/wialayah kehidupan para anggota kelompok sosial masyarakat
5. Data yang diperlukan sudah tersedia,
K. Dimensi Indikator Kesejahteraan Sosial :
1. Terkendalinya permasalahan sosial (Dimensi bobot masalah dan kecenderungan masalah dari waktu ke waktu)
2. Terpenuhinya kebutuhan sosial (Dimensi jangkauan pelayanan, baik pelayanan dari pemerintah, masyarakat, kalangan dunia swasta).
3. Terbukanya peluang sosial (Dimensi potensi dan sumber kesejahteraan sosial, yang meliputi tenaga, dana dan peran aktif masyarakat).
L. Indikator Inti:
1. Bobot masalah kesejahteraan sosial
2. Kecenderungan masalah kesejahteraan sosial
3. Cakupan pelayanan untuk penguatan
4. Potensi dan sumber kesejahteraan sosial
5. Peran aktif masyarakat dalan Usaha Kesejahteraan Sosial

M. Bobot Masalah
Merupakan besaran masalah dlihat dari populasi penyandang masalah kesejahteraan sosial dan kadar masalahnya. Dengan mengetahui bobot masalah maka dapat ditentukan skala prioritas masalah kesejahteraan sosial yang akan ditangani dan skala prioritas wilayah kehidupan para anggota kelompok sosial masyarakat

N. Kecenderungan masalah
Merupakan laju perkembangan masalah kesejahteraan sosial dalam kurun waktu tertentu, baik yang sifatnya menurun maupun meningkat. Kecenderungan ini diperlukan untuk memprediksi perkembangan permasalahan yang ada dan kebutuhan penanganan penguatan kelompok-kelompok sosial.





O. Cakupan Pelayanan Penguatan
Merupakan kemampuan atau daya jangkau perangkat pembangunan sosial dalam rangka penguatan penanganan masalah kesejahteraan sosial. Luasnya cakupan akan mewarnai dasar penentuan target penanganan yang tercermin pada hasil yang dicapai dari waktu ke waktu.
P. Potensi dan Sumber
Merupakan fasilitas yang secara potensial dikendalikan dalam berbagai bentuk pelayanan untuk memenuhi kebutuhan penguatan pelayanan. Fasilitas sebagai sumber kesejahteraan sosial mencakup pelaksana, dana dan keberadaan institusi sosial. Potensi dan sumber memerlukan luasnya jangkauan pelayanan dalam penguatan penanganan masalah kesejahteraan sosial.

Komponen-komponen penguatan kelompok sosial masyarakat tersebut diatas merupakan berbagai alternatif yang dapat diaplikasikan sesuai dengan situasi dan kondisi lokasi/wialayah kehidupan para anggota kelompok sosial masyarakat dari pengaruh budaya-budaya luar

0 comments:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger